Kucing adalah
salah satu hewan yang paling banyak di pelihara oleh manusia sama halnya dengan
anjing, namun kucinglah pemegang posisi teratas dari sekian banyak hewan
peliharaan, karena selain binatang ini mudah di jinakkan ternyata juga memiliki
efek samping yang baik dan cukup mengejutkan sebagian orang untuk meningkatkan
kesehatan diri tuannya.
Bila kamu
memelihara kucing dan sudah sangat dekat dengannya pasti pernah mendengar
dengkuran ketika sang kucing tidur atau ingin di manja / di sayang, kurang
lebih berbunyi purrrr. Nah bila lagi galau atau stres rajinlah mengusap atau
mengelus kucing peliharaanmu karena karena suara purr yang di keluarkan oleh
seekor kucing mampu memberikan ketenangan diri dan meredakan ketegangan
Membelai kucing
yang mendengkur dapat menenangkan saraf Anda.Kucing mendengkur dapat
mengurangi gejala dyspnea di antara keduanya, kucing dan manusia.Dengan
berinteraksi dengan kucing dan pemanasan suara mendengkur
Frekuensi 25 Hz
dan 50 adalah yang terbaik, dan 100 Hz dan 200 Hz frekuensi terbaik kedua untuk
memdukung kekuatan tulang.Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa pemilik
kucing memiliki risiko 40% lebih sedikit dari serangan jantung
Getaran dengkuran
kucing membantu penyembuhan infeksi dan pembengkakan,Penyembuhan otot, tendon
dan ligamen cedera.Getaran juga membantu untuk penyembuhan jaringan lunak
Dalam beberapa
hadist rasulullah menerangkan bahwa kucing itu tidak najis
Dari Abu Qotadah,
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ
إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ
“Kucing ini
tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan
berada di sekeliling kita. ” (HR. At Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah,
Ad Darimi, Ahmad, Malik. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil no. 173
mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Rasulullah SAW
memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala
Rasulullah SAW hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap
tidur dengan santai di atas jubah Beliau. Tak ingin mengganggu hewan
kesayangannya itu, Rasulullah SAW pun memotong belahan lengan yang ditiduri
Mueeza dari jubahnya.
Ketika Rasulullah
SAW kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya.
Sebagai balasan, Rasulullah SAW menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus
lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas
lain, setiap kali Rasulullah SAW menerima tamu di rumahnya, nabi selalu
menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang
Rasulullah SAW sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan
seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.Kepada
para sahabatnya, Rasulullah SAW berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan,
layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi
mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah Hadist
Shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi
makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri,
Rasulullah SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa
neraka.
Dari Ibnu Umar
RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka
karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak
diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai” (HR. Bukhari).
Artikel kabandungan
online kita kali ini membahas tentang terapi pengobatan yang di dapat dari
dengkuran kucing atau biasa di sebut juga dengan "purring" .Suara
purr yang keluar dari dalam diri kucing memiliki skala frekuensi gelombang 20
hingga 140 Hz yang sangat bermanfaat meningkatkan stabilitas organ tubuh kita
sehingga dapat menangkal berbagai penyakit yang akan datang. Sebagaimana yang
telah di beritakan frekuensi gelombang 25 hingga 500 Hz adalah gelombang yang
terbaik untuk kesehatan sedangkan frekuensi 100 hingga 200 Hz adalah yang
terbaik ke dua yang dapat meningkatkan kesehatan tulang kita. Suara Purr kucing
juga mampu menyembuhkan penyakit luka dalam tubuh dan meredakan ketegangan
otot.
Bagi mereka yang
suka memelihara kucing menurut penelitian 40% lebih rendah terkena gejala
penyakit jantung ketimbang yang tidak suka memeliharanya.
Nah bagi teman
teman pembaca sekalian yang memiliki kucing di rumahnya tapi belum pernah
mendengarkan dengkuran atau purr kucingnya sendiri wah sungguh sangat di
sayangkan sekali, apalagi kalau sudah tau berbagai macam kebaikan yang di dapat
bila berdekatan dengan hewan imut ini. Bahkan nabi Muhammad SAW aja sangat
menyayangi kucingnya yang bernama MUEEZA / Mu'izzah bahkan ketika
akan melakukan sholat namun jubah beliau sedang di tiduri oleh mueeza, sang
rasulullah tidak membangunkannya melainkan memotong jubahnya demi kucing
kesayangan tersebut.
Jangan termakan
oleh berita hoax tentang virus dan sebagainya yang datang dari kucing, karena
itu hanyalah kebohongan yang di umbar oleh zionis beserta antek anteknya sejak
berpuluh tahun lalu agar kita menjauhi kucing dan berpaling pada hewan
peliharaan lain seperti anjing ( faktanya anjing adalah hewan di urutan ke dua
yang paling banyak di pelihara. )
Berikut ini
beberapa referensi yang akan kabandungan online berikan agar dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi teman teman semua:
Kucing membuat
getaran mendengkur dalam kisaran 20-140 Hz, dikenal
terapi medis untuk berbagai penyakit.
Fakta
pertama:
Pada kulit kucing
terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga
dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah
kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini
bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk
membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang
jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah
kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang
kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di
badannya.
Fakta
kedua:
Telah dilakukan
berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan
posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian
tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu,
dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga
cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang
didapatkan adalah:
Hasil yang
diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan
berulang-ulang.Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif
sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang
diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.Sekalinya
ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman
yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam
jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus.
Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.Berbagai sumber yang dapat dipercaya
dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki
kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta
ketiga:
Dan hasil
penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan,
ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari
manusia.
Bahkan di zaman
dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat
kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress
Komentar
Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman
Menurut Dr.
George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang
sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka
kucing itu akan sakit.
Dr. Gen
Gustafsirl menemukan
bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, selanjutnya manusia 1/4
anjing, sedangkan kucing 1/2 manusia. Dokter hewan di rumah sakit hewan
Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang
bemama lysozyme.Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat
subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan
hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia
tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteri
tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada
tubuh kucing.
Sisa
makanan kucing hukumnya suci
Hadis Kabsyah
binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke
rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu,
datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana
sampai kucing itu minum.
Kabsyah
berkata, “Perhatikanlah.”
Abu Qatadah
berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab,
“Ya.”
Lalu, Abu
Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia
binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”. (HR At-Tirmidzi,
An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan
dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke
Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau
berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas
menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing
datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut
berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya
mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk
perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari
Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya
memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah,
tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya,
setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor
kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut
dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan
Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw
bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat
Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq,
dan Al-Daruquthni)
Hadis ini
diriwayatkari Malik, Ahmad, dan Imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing
adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
Lihat begitu luar
biasanya kucing itu, bahkan sampai jadi hewan peliharaan kesayangan Nabi. Namun
sayangnya banyak sekali dari kita yang berpandangan negatif seputar binatang
ini, ada yang mengatakan kucing dapat menyebabkan asma karena bulu-bulunya, ada
juga yang bilang kucing terinfeksi toxoplasma.
Padahal kalau
teliti lebih lanjut, toxoplasma itu adalah sejenis bakteri yang dapat hidup
dibinatang apa saja. Catatan dalam penelitian ilmiah para peneliti, Anjing dan
Babi adalah rekor terbanyak hewan yang mengandung penyakit ini. Tapi kenapa,
justru kucinglah yang dijadikan kambing hitamnya?
Toxoplasma
berasal dari infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Adapun penularannya pada
manusia melalui empat cara yaitu:
1. Secara tidak sengaja memakan makanan
yang tercemari parasit ini. Misalnya kita makan sayuran yang tidak dicuci
bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya.
2. Memakan daging sapi, kambing, babi,
ayam, babi atau anjing yang mengandung parasit toxo yang tidak dimasak dengan
sempurna (matang).
3. Infeksi melalui placenta bayi dalam
kandungan.
Seorang ibu hamil
yang terinfeksi toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang
dikandungnya, penularan ini disebut penularan secara congenital.
Melalui transfusi
darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita
toxoplasmosis.
Toxoplasma bisa
menyerang perempuan maupun laki-laki. Sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa
terinfeksi parasit Toxoplasma, karena semua hewan berdarah panas (unggas dan
mamalia) sebenarnya juga bisa terinfeksi sebagai induk semang perantaranya
(Intermediate host).
4. Parasit dari intermediate host dapat
menular hanya jika kita MENGKONSUMSINYA. Bedanya dengan kucing, Toxoplasma
menyelesaikan keseluruhan siklus hidupnya di usus halus kucing, dan akan
dikeluarkan bersamaan dengan feces atau kotorannya.
Mungkin karena
alasan inilah maka kucing menjadi tersangka utama toxoplasma bagi sebagian
kita. Sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan lainnya tidak, meski
sama-sama punya “bibit” Toxoplasma di tubuhnya.
# Tips untuk
Menghindari Toxoplasma:
A. Sediakan pasir atau tempat kotoran untuk
kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap hari. Nah kita juga harus rajin
bersih-bersih, lagian kucing kalau mau pup dipasir SELALU dikubur, karena
kucing itu sendiri adalah hewan yang pemalu. Malah sebenarnya kalau gak ada pasir
atau tanah, kucing akan menahan pup sekuat tenaga, kalau bener-bener udah gak
tahan, terpaksanya pup di pojokan. Makanya sediakanlah lahan pasir buat kucing
B. Cegahlah kucing agar tidak berburu
tikus, burung, lalat dan kecoa (kasih makan makanan yang bersih, matang dan
layak).
C. Jangan memberi makan hewan peliharaan
dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, sebelum di masaklah terlebih
dahulu.
D. Setelah mencuci daging mentah sebaiknya
cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
E. Cucilah tangan dengan sabun setiap kali
hendak makan.
F. Hindari memakan daging mentah atau
setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
G. Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan
yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
H. Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak
membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging ataupun jeroan selama
masa kehamilan. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
I. Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil
sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi
Toxoplasma.
J. Jika anda memelihara kucing, latihlah
dari kecil kucing tersebut dengan membiasakan buang kotoran pada tempatnya.
K. Sedangkan khusus untuk ASMA, orang biasa
mengait-ngaitkannya akibat dengan bulu-bulu kucing. Padahal belum tentu
demikian.
Asma adalah suatu
keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini
bersifat sementara. Penyakit ini salah satunya dikarenakan kelainan di paru
atau di jantung yang bersifat keturunan (biasanya sejak kecil gejalanya sudah
mulai tampak).
Khusus asma yang
disebabkan kelainan di paru-paru saja, ada yang bersifat intrinsik (dalam tubuh
sendiri), dan ekstrinsik baik psikosomatitik (dipacu beban psikis tertentu)
maupun non-psikosomatitik – biasanya mirip penderita alergi (tak tahan atau
salah tanggapan sistem imun). Dari analisa kemungkinan jenis dan penyebab
sesak, tentulah yang bersifat ekstrinsik yang dapat sembuh dengan menghindari
atau menetralisir pencetus timbulnya serangan asma.
Jadi orang yang
kambuh asmanya itu bukan hanya karena bulu kucing, tetapi bisa juga karena
debu, sesak dalam keramaian, stress, asap, serbuk bunga, udara dingin,
olahraga, dll. Sebenarnya bulu kucing hanyalah menjadi PEMICU, sama seperti
faktor-faktor yang lain.
Red : Topan Purnama
0 comments:
Post a Comment