Mereka ternyata orang orang Genangan Bendungan Waduk Jatigede yang terukir dan tertulis dalam tinta berwarna emas dalam sejarah masa kini, teriakan lantang yang berakhir dalam kedukaan dan kesedihan. Mereka menangis, mereka mengerang manakala air dari sebuah bendungan menghabisi dimana dulu mereka lahir, dimana mereka dulu bertani dan bercocok tanam bahkan merekapun tahu, bahwa tanah mereka akan dijadikan sebuah bendungan.
Waktu-pun berjalan seiring dengan jaman, tepat tahun 1982 - 1984 mulai digulirkan sebagai niat baik dan keseriusan pemerintah untuk sebuah pembangunan waduk atau bendungan yang konon termasuk salah satu bendungan terbesar di asia tenggera dan kedua se asia dengan menampung satu milyar kubik air.
Tentunya tidak sampai disitu, pembayaran ganti rugi lahan milik warga pada tahun 1982-1984 sempat terhenti dan terlunta-lunta bertahun tahun lamanya, sehingga pada era tahun 2000 an, kembali rencana pembangunan bendungan waduk jatigede bergetar, hingga akhirnya terwujud tepat saat diresmikan pada tahun 2015 lalu.
Kini wujud sebuah bendungan sudah nampak begitu kokoh, dan sampai hari ini air yang diperkirakan akan menampung 1 milyar kubik sebentar lagi akan terbukti. Dimana 5 desa sudah habis tenggelam;yakni Desa Jemah Cipaku Padajaya Paku alam Cibogo,. Bahkan tak tanggung-tanggung ternyata masih diketemukan pula sisa-sisa dari sebuah pembangunan,mulai dari lahan yang terlewat murni, relokasi pemukiman dan pemulihan ekonomi yang belum dituntaskan oleh pemerintah.
Mujud nyata yang bisa kita saksikan melalui kasat mata yaitu mereka berduyun-duyun berhamburan mencari tempat untuk berlindung, karena dikejar air yang terus naik sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Sementara kesiapan dalam penanganan ribuan penduduk pemerintah baru hanya menyiapkan lahan milik kas desa saja.
Mereka ribuan warga, hanya bisa gigit jari dengan mendapatkan kerohiman dari pemerintah sebesar rp. 29 juta rupiah. Dan mereka kalang kabut untuk segera pindah, hingga akhirnya mereka merongoh anggaran dari uang kerohiman walau tidak ada bajet untuk bangun sebuah pemukiman.....tentunya tragis bukan... ternya mereka orang orang yang tersingkir dan tergelincir......wasalam redaksi.
red; Arief
0 comments:
Post a Comment