Monday, September 26, 2016

PENGUNGSI BERTAHAN DI GOR TADJIMALELA,BERBAGAI BANTUAN TERUS BERDATANGAN





Saat ini diperkirakan lebih dari 1000 jiwa pengungsi korban longsor Ciherang bertahan di GOR Tadjimalela Sumedang.para pengungsi terdiri dari berbagai kalangan,dari balita,anak-anak dan orang dewasa.setiap malam mereka tidur beralaskan tikar dan karpet.

Sebagian besar dari para pengungsi mengaku ,hingga saat ini masih merasakan trauma yang cukup mendalam atas apa yang telah terjadi.mereka kebanyakan enggan untuk kembali lagi ke tempat semula.mereka mengkhawatirkan jika kembali lagi ke tempat asal takut jika longsor terjadi kembali.mereka pun mendesak pemerintah untuk mencarikan solusinya untuk relokasi.

Berbagai bantuan ,baik berupa makanan, minuman, pakaian,selimut,uang dan sebagainya, hingga berita ini diturunkan oleh tim Kabandungan Online (26/9) terus berdatangan.setiap bantuan langsung dikelola oleh dapur umum yang telah disediakan di areal GOR.berdasarkan hasil pantauan Tim di lapangan,kondisi mereka cukup mengkhawatirkan.banyak diantara pengungsi adalah masih balita dan anak sekolah.proses kegiatan belajar mengajar mereka ikut terganggu.bantuan-bantuan ini datang dari berbagai elemen masyarakat,ada yang berbentuk perseorangan, golongan dan hingga berbagai perusahaan.banyak pula yang datang dari luar daerah Sumedang yang sengaja datang ke tempat pengungsian sekedar untuk memberikan bantuan.

Salah seorang petugas dari DISHUB Sumedang di lokasi, ketika dikonfirmasi di lapangan Rulli Ruchdiana menuturkan,"bantuan terus berdatangan tanpa henti,tak hanya dari dalam daerah Sumedang saja ,namun banyak juga dari luar daerah.dari pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat pun datang melihat lokasi longsor dan situasi para pengungsi.kemarin saja TIM PERSIB Bandung beserta rombongan datang melihat pengungsi dan memberikan dana bantuan"

GOR Tadjimalela saat ini sudah penuh oleh pengungsi,maka dari itu sebagian pengungsi yang terus berdatangan di alihkan ke MAKODIM 0610 Sumedang dan Gedung DPD GOLKAR.para petugas di lapangan terus melakukan mobilisasi untuk proses evakuasi korban bencana longsor Ciherang ini.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kondisi ratusan pengungsi korban bencana longsor di GOR Tadjimalela, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menteri Sosial juga menyampaikan bela sungkawa dan menyerahkan bantuan uang tunai kepada ahli waris korban meninggal dunia senilai masing-masing Rp 15 juta.

Para pengungsi sudah mendapatkan perlengkapan mandi dan logistik makanan, namun masih kekurangan pakaian dalam dan pakaian anak-anak. Tampak di lokasi pengungsian, ratusan anak diminta menggambar dan mewarnai untuk mengurangi trauma.

Menteri Sosial Khofifah mengatakan, pemerintah akan mencarikan format relokasi bagi korban bencana. Kurang lebih ada seratus kepala keluarga yang permukimannya rawan dan rentan terhadap kemungkinan bencana longsor. Khofifah dalam kunjungannya sempat menanyakan kepada para pengungsi yang rumahnya rusak parah terkena dampak longsor. Rata-rata mereka memilih pindah ke tempat yang lebih aman.

"Kalau mereka memang sudah melihat kerawanan dan kerentanan di tempat yang mereka huni sekarang dan ingin pindah di tempat aman, maka proses relokasi menjadi opsi strategis," kata Khofifah.

Untuk mekanisme relokasi, nantinya pemerintah pusat akan menyerahkan lahan kepada pemerintah kabupaten untuk didirikan hunian baru. Proses pengadaan rumah akan dicarikan lewat dana APBD Provinsi Jawa Barat provensi. Khofifah menyatakan sudah berkomunikasi dengan Kementerian PU-PR untuk menyiapkan lahan. Mekanisme yang sama juga berlaku di Kabupaten Garut, yang terkena bencana banjir bandang.

Mensos juga memastikan tercukupinya kebutuhan logistik dapur umum bagi para pengungsi, adanya trauma healing, serta trauma konseling bagi anak-anak korban bencana. "Inilah penguatan dari tagana psikososial yang baru kita luncurkan Sabtu (17/9) di Balikpapan. Ada 320-an tagana yang punya skill khusus," imbuh Khofifah.

Selain itu, Kemensos menyampaikan sangtunan kematian bagi warga yang meninggal dan sudah teridentifikasi ahli warisnya. Korban meninggal akibat bencana longsor di Kab Sumedang pada Selasa (20/9) sebanyak empat orang. Tiga orang berasal dari Desa Ciherang, sedangkan satu korban dari Desa Citengah. Kerusakan material yang dikategorikan rusak parah sebanyak 38 rumah di Desa Ciherang, Sumedang Selatan.

Ratusan warga mengungsi di tempat pengungsian di GOR Tajimalela pasca bencana longsor di Desa Ciherang, Sumedang Selatan. Longsor yang sempat menimbun beberapa titik jalur Cadas Pangeran Sumedang ini masih mengancam ratusan rumah warga di Desa Ciherang. Akibat bencana tersebut, para pengungsi mengaku trauma kembali ke rumah.


Red : Topan Purnama

Wednesday, September 21, 2016

HUJAN DERAS DAN ANGIN KENCANG PEMICU LONGSOR DI SUMEDANG, 3 TEWAS DAN 1 HILANG



Sumedang, Kabandungan Online
Sebanyak tiga orang meninggal dunia dan satu orang belum ditemukan, akibat bencana longsor yang terjadi di jalur utama Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat pada Rabu dini hari (21/9). Longsor itu juga membuat jalur lalu lintas dari Sumedang menuju Bandung mengalami kelumpuhan.longsor ditengarai karena hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sumedang sejak Selasa kemarin (20/9).


"Kendaraan kita alihkan ke Cipali menuju Majalengka ke Kertajati, karena di sini lumpuh total, karena material longsor menutupi jalan," ujar Kapolres Sumedang AKBP Agus Iman, Rabu (21/9). Agus mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk menanggulangi bencana longsor tersebut, namun situasi dan kondisi saat ini menjadi kendala di lapangan.

Longsor terjadi di empat titik Cadas Pangeran hingga Ciherang. Titik longsor tersebar di wilayah Anjung Tirta, Cimareme, Ciherang, Pasirucing, yang berada di desa Samoja Kecamatan Sumedang Selatan.

Beberapa rumah roboh di sekitar lokasi longsor akibat tergerus tanah yang menutupi jalan. Namun tak ada rumah yang terbawa longsor ke jalanan.Dari laporan sementara sampai saat ini ada sekitar 12 rumah yang terkena bencana longsor dan mengalami kerusakan," ujar Agus.

Wilayah Cimareme, Sumedang Selatan, menjadi lokasi yang paling parah terkena longsor. Agus mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengevakuasi tiga orang yang rumahnya roboh dan tertimbun akibat longsoran. "Korban yang baru terevakuasi di rumah sakit sudah tiga orang meninggal, tapi identitasnya belum diketahui," kata dia.

Selain tiga korban jiwa, polisi juga masih mencari satu orang anak yang dikabarkan belum ditemukan. "Kita sebar anggota ke beberapa lokasi bencana untuk melakukan proses evakuasi," tutur Agus. Kabupaten Sumedang diterjang longsor dan banjir Selasa (20/9/2016) malam. Sedikitnya delapan titik tebing longsor menimbun Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di sekitar kawasan Cadaspangeran, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total karena jalan tertimbun material longsor dan tidak dapat dilalui kendaraan.

Selain menimbun jalan, longsor menimbun rumah milik Yayat (40), di Lingkungan Cimareme RT 05/11, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan.

"Yang tertimbun ada tiga orang, Ibu Desi dan dua anaknya, Iklima (17) dan Kentaro (1). Ibu Desi dan Iklima sudah dievakuasi petugas dalam keadaan meninggal," ujar Ketua RT setempat, Eutik Rohaeni (56), di ruang jenazah RSUD Sumedang.Longsor juga menerjang rumah Nana Hermawan (56), di Desa Baginda, Sumedang Selatan."Pak Nana meninggal tertimbun longsor di rumahnya," ujar Yudi (40), salah seorang tetangga korban.

Kepala BPBD Sumedang Ayi Rusmana mengatakan, pihaknya masih di lapangan dan mengecek kepastian titik longsor, banjir di wilayah Sumedang Selatan. "Kami belum bisa memastikan berapa total daerah yang longsor dan banjir. Informasi sementara ada 4 korban meninggal akibat longsor yang terjadi di dua titik di wilayah Sumedang Selatan," sebutnya.


Red : Topan Purnama

Monday, September 12, 2016

DIDUGA DEPRESI MENTAL , SEORANG PRIA TEWAS MENGENASKAN GANTUNG DIRI



Sumedang, Kabandungan Online
Tepatnya Hari minggu tanggal 11 September 2016 pada pukul 09.00 WIB Betempat di Rumah  Asep Aceng Sutisna,Dusun Lencang Rt 07 Rw 02 Desa Cibubuan Kecamatan Conggeang Telah di Ketemukan sesosok mayat dalam keadaan mengenaskan.korban tewas tersebut didapati dalam keadaan menggantungkan dirinya ke kaso rumah dengan menggunakan tali.

Belakangan korban diketahui bernama Dedi Wahyu, 25 tahun.korban gantung diri merupakan warga dusun Lencang Rt 02 Rw 01 Desa Cibubuan Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.sementara penyebab kematian korban belum diketahui secara pasti.karena banyak argumen yang beredar di masyarakat sekitar, tentang penyebab kematiannya.ada yang menyebutkan bahwa penyebab kematiannya karena masalah rumah tangganya,ada pula yang menyebutkan karena masalah kendaraan roda dua yang dipinjam seseorang namun kendaraanya tidak kembali lagi ke tangan korban.

Hingga berita ini diturunkan ,kasus kematian karena gantung diri ini masih ditangani oleh Polsek Conggeang dan Tim Forensik Polres Sumedang."hal ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang penyebab kematianya.apakah kematian korban adalah murni gantung diri ataukah ada indikasi tindak kekerasan terlebih dahulu.nanti kita akan mengetahuinya dari hasil visum,mudah-mudahan secepatnya hasil visum dapat diinformasikan,kita tunggu saja." demikian dituturkan salah seorang petugas Polsek Conggeang kepada Kabandungan Online disela-sela kesibukannya.

Penemuan mayat ini bermula pada saat Pak Asep Aceng (Pemilik rumah) hendak memetik jambu air di belakang rumah.ketika itu tercium bau busuk yang sangat menyengat dan banyak lalat .bau busuk tersebut berasal dari ruangan yang di jadikan gudang. setelah pintu ruangan di buka Paksa ,begitu terkejutnya Pak Asep menemukan sesosok mayat jenis kelamin Laki-laki tergantung sudah hampir membusuk.dari keterangan petugas Polisi, di perkirakan kejadian gantung diri sudah 6-7 hari kebelakang.


Red : Topan Purnama

Tuesday, September 6, 2016

Sebanyak 5.435 penari umbul warga paseh sumedang sukses memecahkan original rekor Indonesia

Sebanyak 5.435 penari umbul sukses memecahkan original rekor Indonesia tari umbul massal yang digelar di lapang sepakbola Madukara kecamatan paseh pagi ini Rabu,31 Agustus 2016. Peserta dari berbagai kalangan dengan mengenakan pakaian tradisional tersebut, telah memenuhi lapangan tersebut. Selain tari umbul juga dipecahkan rekor murak timbel tutug oncom pasireungit dan penggunaan samping kebaya pun turut terpecahkan. Camat Paseh, H Nandang menyebutkan kegiatan tersebut merupakan bagian dari memperingati hari kemerdekaan RI. Kegiatan pemecahan rekor ORI tari umbul juga didukung paguyuban Pasundan Cabang Sumedang. “Saya juga tak menyangka peserta melebihi dari target,” ujarnya. Bupati Sumedang, H Eka Setiawan, memberikan apresiasi luar biasa atas partisifasi warga Paseh, ia bahkan menyebut tak hanya pemecahan original rekor indonesia, tapi juga dunia.

Camat Paseh, H Nandang S, mengaku optimis dengan telah dibukukannya kembali tari umbul dalam Original Rekor Indonesia (ORI), tari tersebut bisa jadi icon bagi Kabupaten Sumedang, selain tahu. “Tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti tari umbul itu bisa jadi ikonnya Sumedang,” kata Nandang saat diwawancara wartawan usai acara, siang ini. Meski demikian, lanjut dia, hal itu tergantung dari political will dari para pejabat yang akan memajukan tari umbul. “Saya yakin kalau ada political will dari pejabat. Saya yakin bisa, dengan sungguh sunguh fokus terhadap tari umbul bisa menasional bahkan bisa mendunia. Seperti tari Korea, Gangnam style,” ungkapnya. Bahkan lanjut dia, sebagai tindak lanjut dari kegiatan pencatatan rekor ORI itu, pihaknya akan mencoba melakukan ‘ngamen’ ke berbagai daerah. “Kami ingin mencoba suatu saat nanti, ke depan ingin mencoba ngamen ke Unpad di sana ada pasar kaget. Kami juga akan ngamen ke jalan Dago yang ada di Bandung, car free day dan nanti kita ingin ngamen di bundaran HI,” ujarnya. Seperti diketahui Kecamatan Paseh mampu membukukan tari umbul dalam catatan ORI, dengan jumlah peserta 5.435 orang. Selain tari umbul tercatat juga makan timbel tutug oncom Pasireungit terbanyak dan berpakain busana samping kebaya.

kunjungi link vidionya agar bisa di tonton click untuk tonton
https://www.youtube.com/watch?v=YGs0iGbjciM

red; Topan purnama

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes