Saat ini diperkirakan lebih dari 1000 jiwa pengungsi korban longsor
Ciherang bertahan di GOR Tadjimalela Sumedang.para pengungsi terdiri dari
berbagai kalangan,dari balita,anak-anak dan orang dewasa.setiap malam mereka
tidur beralaskan tikar dan karpet.
Sebagian besar dari para pengungsi mengaku ,hingga saat ini masih merasakan
trauma yang cukup mendalam atas apa yang telah terjadi.mereka kebanyakan enggan
untuk kembali lagi ke tempat semula.mereka mengkhawatirkan jika kembali lagi ke
tempat asal takut jika longsor terjadi kembali.mereka pun mendesak pemerintah
untuk mencarikan solusinya untuk relokasi.
Berbagai bantuan ,baik berupa makanan, minuman, pakaian,selimut,uang dan
sebagainya, hingga berita ini diturunkan oleh tim Kabandungan Online (26/9)
terus berdatangan.setiap bantuan langsung dikelola oleh dapur umum yang telah
disediakan di areal GOR.berdasarkan hasil pantauan Tim di lapangan,kondisi
mereka cukup mengkhawatirkan.banyak diantara pengungsi adalah masih balita dan
anak sekolah.proses kegiatan belajar mengajar mereka ikut terganggu.bantuan-bantuan
ini datang dari berbagai elemen masyarakat,ada yang berbentuk perseorangan,
golongan dan hingga berbagai perusahaan.banyak pula yang datang dari luar
daerah Sumedang yang sengaja datang ke tempat pengungsian sekedar untuk memberikan
bantuan.
Salah seorang petugas dari DISHUB Sumedang di lokasi, ketika dikonfirmasi
di lapangan Rulli Ruchdiana menuturkan,"bantuan terus berdatangan tanpa
henti,tak hanya dari dalam daerah Sumedang saja ,namun banyak juga dari luar
daerah.dari pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat pun datang melihat lokasi
longsor dan situasi para pengungsi.kemarin saja TIM PERSIB Bandung beserta
rombongan datang melihat pengungsi dan memberikan dana bantuan"
GOR Tadjimalela saat ini sudah penuh oleh pengungsi,maka dari itu sebagian
pengungsi yang terus berdatangan di alihkan ke MAKODIM 0610 Sumedang dan Gedung
DPD GOLKAR.para petugas di lapangan terus melakukan mobilisasi untuk proses
evakuasi korban bencana longsor Ciherang ini.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kondisi ratusan
pengungsi korban bencana longsor di GOR Tadjimalela, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat. Menteri Sosial juga menyampaikan bela sungkawa dan menyerahkan bantuan
uang tunai kepada ahli waris korban meninggal dunia senilai masing-masing Rp 15
juta.
Para pengungsi sudah mendapatkan perlengkapan mandi dan logistik makanan,
namun masih kekurangan pakaian dalam dan pakaian anak-anak. Tampak di lokasi
pengungsian, ratusan anak diminta menggambar dan mewarnai untuk mengurangi
trauma.
Menteri Sosial Khofifah mengatakan, pemerintah akan mencarikan format
relokasi bagi korban bencana. Kurang lebih ada seratus kepala keluarga yang
permukimannya rawan dan rentan terhadap kemungkinan bencana longsor. Khofifah
dalam kunjungannya sempat menanyakan kepada para pengungsi yang rumahnya rusak
parah terkena dampak longsor. Rata-rata mereka memilih pindah ke tempat yang
lebih aman.
"Kalau mereka memang sudah melihat kerawanan dan kerentanan di tempat
yang mereka huni sekarang dan ingin pindah di tempat aman, maka proses relokasi
menjadi opsi strategis," kata Khofifah.
Untuk mekanisme relokasi, nantinya pemerintah pusat akan menyerahkan lahan
kepada pemerintah kabupaten untuk didirikan hunian baru. Proses pengadaan rumah
akan dicarikan lewat dana APBD Provinsi Jawa Barat provensi. Khofifah
menyatakan sudah berkomunikasi dengan Kementerian PU-PR untuk menyiapkan lahan.
Mekanisme yang sama juga berlaku di Kabupaten Garut, yang terkena bencana
banjir bandang.
Mensos juga memastikan tercukupinya kebutuhan logistik dapur umum bagi para
pengungsi, adanya trauma healing, serta trauma konseling bagi anak-anak korban
bencana. "Inilah penguatan dari tagana psikososial yang baru kita
luncurkan Sabtu (17/9) di Balikpapan. Ada 320-an tagana yang punya skill
khusus," imbuh Khofifah.
Selain itu, Kemensos menyampaikan sangtunan kematian bagi warga yang
meninggal dan sudah teridentifikasi ahli warisnya. Korban meninggal akibat
bencana longsor di Kab Sumedang pada Selasa (20/9) sebanyak empat orang. Tiga
orang berasal dari Desa Ciherang, sedangkan satu korban dari Desa Citengah.
Kerusakan material yang dikategorikan rusak parah sebanyak 38 rumah di Desa
Ciherang, Sumedang Selatan.
Ratusan warga mengungsi di tempat pengungsian di GOR Tajimalela pasca
bencana longsor di Desa Ciherang, Sumedang Selatan. Longsor yang sempat
menimbun beberapa titik jalur Cadas Pangeran Sumedang ini masih mengancam
ratusan rumah warga di Desa Ciherang. Akibat bencana tersebut, para pengungsi
mengaku trauma kembali ke rumah.
Red : Topan Purnama
0 comments:
Post a Comment