Segitiga Bermuda telah
lama dianggap sebagai sebuah kawasan penuh misteri akibat banyaknya kapal laut
dan pesawat yang tiba-tiba hilang tanpa jejak saat melewatinya. Kini sekelompok
ilmuwan dari Norwegia menyatakan mereka mungkin sudah menemukan jawabnya.
Dikabarkan situs The
National Geographic, Selasa (15/3/2016),peneliti dari Arctic University of
Norway menemukan kawah di lepas pantai Norwegia dengan lebar 0,8km dan dalam
45m.Kawah tersebut kemungkinan besar terjadi karena ledakan metana bawah laut."Beberapa
kawah raksasa terdapat di dasar laut area barat-tengah Laut Barents... dan
kemungkinan hasil dari ledakan gas yang sangat besar," kata para peneliti
itu.
"Area kawah tersebut
tampaknya mewakili titik api terbesar dari pelepasan metana di Arktik."Metana
tersebut bisa terbentuk dari akumulasi minyak dan gas yang bocor dari perut
Bumi, serta dekomposisi dari material organik.Karena tekanan laut yang besar,
metana tersebut kemudian berubah menjadi kristal yang disebut hydrate. Kristal
itu bisa tiba-tiba pecah dan gas pun meledak keluar dengan hebat."
tambahnya..
Pelepasan gas secara
tiba-tiba dalam skala besar itu, yang disebut para pegawai kilang minyak
"burps of death" (sendawa kematian), bisa membuat air laut berubah
menjadi busa dan menenggelamkan kapal yang melewatinya. Selain itu, metana yang
lepas ke angkasa bisa menyebabkan turbulensi udara sehingga mengganggu pesawat
terbang.Oleh karena itu para ilmuwan Arctic University of Norway berasumsi
kemungkinan ledakan metana ini jugalah yang berada di balik misteri Segitiga
Bermuda selama ini.
Detail dari teori
tersebut akan dipresentasikan bulan depan dalam pertemuan tahunan European
Geosciences Union, di mana mereka akan membahas apakah ledakan bawah laut itu
cukup kuat untuk menenggalamkan kapal dan merontokkan pesawat.
Teori ledakan hydrate ini
sebenarnya pernah diutarakan oleh ilmuwan Rusia Igor Yeltsov, wakil ketua
Trofimuk Institute."Ada versi yang menyatakan bahwa Segitiga Bermuda
adalah akibat dari reaksi gas hydrate," papar Yeltsov dikutip Daily Mail .Hydrate
itu lalu secara aktif terurai dan mendadak meledak seperti reaksi nuklir,
memproduksi gas dalam jumlah besar."Itulah yang membuat lautan memanas dan
kapal-kapal tenggelam dalam air yang bercampur gas," kata Yeltsov.
AWAL MISTERI SEGITIGA
BERMUDA ;
Nama Segitiga Bermuda,
kerap juga disebut Segitiga Iblis,digunakan pertama kali oleh Vincent Gaddis
dalam tulisannya di majalah Argosy pada 1964 mengenai peristiwa-peristiwa misterius
yang terjadi di kawasan tersebut.
Gaddis menyatakan tiga
titik dalam segitiga di Samudera Atlantik Utara tersebut adalah Miami, Florida;
San Juan, Puerto Rico; dan Pulau Bermuda.Kisah misteri berawal dari hilangnya
lima pesawat TBM Avenger dari Skuadron Angkatan Udara Amerika Serikat, yang
populer disebut Flight 19 , secara tiba-tiba saat menjalani latihan di kawasan
itu pada 5 Desember 1945. Kemudian pesawat yangmencari mereka pun hilang tanpa
bekas hingga sekarang.
Namun baru pada tahun
1950-an cerita-cerita mengenai peristiwa aneh di Segitiga Bermuda mulai bermunculan.
Para ahli sejarah pun meneliti catatan-catatan yang tersisa dan menemukan
sekitar 300 kapal dan banyak pesawat lainnya hilang di daerah itu sepanjang
abad ke-20.
Christopher Columbus pun
mencatat mengenai anomali pada kompas yang digunakannya ketika kapal yang
ditumpanginya melewati kawasan tersebut pada 1492.Bahkan ada yang menyebutkan
bahwa sekitar 8.000 orang telah hilang di Segitiga Bermuda.Perdebatan pun bermunculan
karena belum ada penjelasan yang memuaskan mengenai misteri tersebut. Sejumlah
teori konspirasi hingga kemungkinan keterlibatan makhluk asing pun diutarakan.
Tak sedikit pula orang
yang skeptis akan semua teori itu dan berpandangan bahwa itu hanya kecelakaan
biasa."Kawasan itu ramai dilalui dan sudah menjadi simpang yang ramai
sejak bangsa Eropa mulai bereksplorasi," kata ahli sejarah US Naval
Historical Foundation, John Reilly, kepada National Geographic.Jadi, lanjut
Reilly, mengatakan ada banyak kapal dan pesawat yang celaka di sana sama saja
dengan menyatakan ada banyak kecelakaan di Kota New Jersey, Amerika Serikat,
yang ramai.US Coast Guard, satuan penjaga pantai di AS, bahkan hingga kini secara
formal tidak mengakui keberadaan Segitiga Bermuda .
red; Topan Purnama
0 comments:
Post a Comment